Tren Gereja di Amerika Pasca Pandemi Berdasarkan Laporan Hartford Institute
Sumber: pexels.com

News / 14 September 2023

Kalangan Sendiri

Tren Gereja di Amerika Pasca Pandemi Berdasarkan Laporan Hartford Institute

Aprita L Ekanaru Official Writer
1337

Penelitian baru yang merinci dampak COVID-19 terhadap gereja menghasilkan temuan yang beragam, baik dampak positif maupun negatif yang muncul setelah pandemi ini. Sebuah laporan terbaru dengan judul, “Back to Normal? The Mixed Messages of Congregational Recovery Coming Out of the Pandemic" yang dilakukan oleh Hartford Institute for Religion Research di Hartford International University for Religion and Peace, telah merilis temuan menarik tentang bagaimana gereja-gereja di Amerika mengatasi dampak pandemi COVID-19. Laporan ini adalah bagian dari proyek yang lebih besar yang memeriksa berbagai aspek dampak pandemi ini terhadap kehidupan gereja.

 

BACA JUGA: Haruskah Kita Tertanam di Dalam Sebuah Gereja?

 

Kenaikan Kehadiran dan Pendapatan

Salah satu temuan positif dalam laporan ini adalah kenaikan jumlah kehadiran dalam gereja, meskipun masih di bawah tingkat sebelum pandemi. Sebelum COVID-19, rata-rata jumlah peserta ibadah adalah 65 orang, namun sekarang turun menjadi 60 orang. Namun, ketika orang-orang yang mengikuti ibadah secara virtual juga diperhitungkan, total kehadiran melonjak menjadi 75 orang, melebihi angka sebelum pandemi.

Tidak hanya itu, pendapatan gereja juga mengalami peningkatan yang signifikan. Pendapatan rata-rata sebuah gereja pada tahun 2020 adalah $120.000, tetapi angka ini meningkat menjadi $170.000 selama tiga tahun terakhir, mewakili peningkatan sebesar 42%. Ini adalah perkembangan positif, bahkan ketika disesuaikan dengan inflasi, ini masih menunjukkan peningkatan yang signifikan sebesar lebih dari 25% sejak tahun 2020.

Penurunan Konflik dalam Gereja

Salah satu temuan mengejutkan adalah penurunan ketegangan dan perdebatan di dalam gereja, terutama di tengah suasana emosi yang mendalam di Amerika terkait dengan politik dan isu-isu sosial kontroversial. Menurut laporan, tingkat konflik serius dalam gereja-gereja mengalami penurunan antara 5 hingga 25 persen. Ini menunjukkan bahwa lebih banyak gereja tidak mengalami konflik atau mengalami konflik yang tidak serius.

Salah satu spekulasi dalam laporan ini adalah bahwa gereja-gereja mungkin menjadi lebih homogen sebelum atau pada awal pandemi, yang mungkin mengurangi potensi konflik.

Tantangan yang Masih Ada

Meskipun ada berbagai temuan positif, data juga mengungkapkan sejumlah tantangan yang masih dihadapi gereja-gereja. Salah satunya adalah penurunan dalam jumlah kehadiran dan keanggotaan. Sebagian besar gereja melaporkan penurunan kecil atau bahkan parah dalam jumlah anggota mereka dibandingkan sebelum pandemi. Ini menjadi perhatian utama karena gereja perlu memikirkan cara untuk memikat lebih banyak kaum muda untuk bergabung.

Selain itu, gereja dan pemimpin senior gereja menjadi lebih tua. Rata-rata usia pemimpin senior gereja meningkat dari 57 tahun pada tahun 2020 menjadi 59 tahun pada tahun 2023. Persentase anggota gereja yang berusia di atas 65 tahun juga mengalami peningkatan kecil, dari 33% pada tahun 2020 menjadi 36% pada tahun 2023. Ini merupakan statistik yang penting karena menggambarkan kekhawatiran akan penurunan jumlah kaum muda yang bergabung dalam gereja.

Revolusi Teknologi dalam Gereja

Perubahan yang paling mencolok yang diamati adalah penggunaan teknologi. Sebelum pandemi, hanya 20% gereja yang menyediakan layanan ibadah secara online, tetapi pada tahun 2023, angka ini melonjak signifikan menjadi 73%. Ini menunjukkan bagaimana gereja harus beradaptasi dengan cepat selama pandemi, menyediakan layanan ibadah secara virtual untuk memenuhi kebutuhan jemaat mereka.

 

BACA JUGA: Hasil Survey Temukan Penurunan Jumlah Kehadiran Generasi X Datang ke Gereja

 

Secara keseluruhan, laporan ini memberikan gambaran "banyaknya pesan" tentang pemulihan gereja-gereja di Amerika dari dampak COVID-19. Gereja mungkin belum sepenuhnya "kembali" ke normal, tetapi telah membuat kemajuan signifikan dalam menghadapi tantangan yang kompleks yang dihadapinya selama dua tahun terakhir. Tetap perlu perhatian lebih lanjut untuk mengatasi masalah kehadiran dan keanggotaan, serta untuk menarik generasi muda ke dalam gereja.

Sumber : Cbn.com | Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami